Kamis, 17 Desember 2009
Hidup Adalah Pilihan 1
Posted by
Sumedang Sakti
Hidup adalah Pilihan. Pilihan yang bagaimana dan seperti apa? siapa yang harus memilih? dan bagaimana cara memilih? apa yang harus kita pilih? siapa yang menentukan pilihan? dan memilih apa?
Itu hanya beberapa pertanyaan dari puluhan bahkan ratusan pertanyaan yang ada di benak penulis. Tak pernah terpikir bahwa setiap langkah atau detik dari nafas kita, adalah berbuah pilihan. Pilihan dari siapa? tentu pilihan dari Allah SWT. yang telah menciptakan kita dari mulai terbentuknya Roh sampai dengan raga kita. Dari mulai segumpal darah sampai dengan bentuk manusia. Dari mulai lemah sampai menjadi sombong dan congkak berdiri di muka bumi dihadapan Allah pemilik bumi dan langit beserta isinya.
Nafas yang kita tarik dan hembuskan adalah sebuah pilihan dari Allah. Apakah nafas yang kita tarik disyukuri atau tidak. Apakah nafas yang kita buang dinikmati atau tidak. Apakah setiap tarikan nafas dan buangan nafas dipakai untuk mengingat Allah atau tidak.
Tak terpikir bahwa Allah memberikan pilihan untuk hal sedetail itu. Jangan dulu urusan besar atau urusan negara yang diberikan pilihan mengenai hidup. Tapi berawal hal kecil seperti nafas yang kita hirup dan kita buang. Pernahkah kita menentukkan pilihan untuk menghirup nafas kita sambil kemudian bergumam dalam hati "huu...." dan kita buang nafas kita sambil bergumam "Allaaaaahhhh", tarikan yang begitu tenang.. indah.. menyerap dalam qalbu kita bergetar hati kita setiap mengucapkan kalimat hu Allah.
Subhanallah... begitu hina diri kita yang tidak pernah mensyukuri nikmat nafas yang bahkan kita sendiri sadar ketika menghirup dan membuangnya. Terhenyak penulis memikirkan nikmat ini ketika penulis tidak bisa bernafas. Sesak memenuhi dada. Ya Allah.. Sungguh Demi Allah... tiada tara nikmat yang Engkau berikan kepada setiap ciptaan-Mu.
Berurai air mata tatkala penulis sadar.. bahwa nikmat sekecil apapun dari Allah patut kita syukuri. Yang pada hakikatnya tidak ada nikmat yang kecil seluruh pemberian Allah. Nikmat itu bahkan begitu besar tak terkira... Maka pantas Allah disebut sebagai Maha Pemurah. Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kalimat "semudah membalikkan telapak tangan" bila dikaji lebih dalam merupakan kalimat yang sombong dan congkak. Ternyata ketika dilihat lebih jauh. Seseorang yang terkena stroke, bahkan tidak bisa menggerakkan bibirnya apalagi menggerakan tangan dan kakinya. Kalimat semudah membalikkan telapak tangan begitu sombong untuk dikatakan sebuah ciptaan Allah
bernama manusia.
Hidup adalah pilihan. Pilihan yang bagaimana dan seperti apa? Pilihan yang diberikan Allah semuanya bergerak kearah jalan yang lurus... tidak ada kesia-siaan. tidak ada kezaliman. Tidak ada kekhawatiran. Allah menunjukkan semua itu kepada hamba-hambanya yang Soleh. dan mau berdoa kepadanya.
bersambung....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar