Tergantung kita, apakah akan memilih jalan A atau jalan B, apakah akan memilih jalan yang diberikan Allah, atau malah jalan yang kita pilih sendiri, atau bahkan memilih jalan setan, jalan yang tidak diridoi Allah.
Ternyata banyak pilihan bukan? pilihan itu tidak hanya ada dua, kiri dan kanan, atau A dan B. Terkadang kita bingung ketika dihadapkan kepada sebuah pilihan, hanya kepada Allah lah kita kembali, dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk.
Contoh konkret yang sering kita temui adalah sebagai berikut.
Ketika kita di jalan raya... lagi mengemudikan mobil atau motor, tiba-tiba ada sebuah mobil yang menyalip kita dengan cara menggunting. Apa yang akan kita lakukan seharusnya? Kita minimal dihadapkan pada 3 buah pilihan.
1. Apakah kita akan mengejarnya dan kemudian menyalipnya kembali.
2. Apakah kita akan mengejarnya kemudian memberhentikannya dan mengeluarkan kata cacian?
3. Apakah kita akan menenangkan diri, kemudian berucap "Asatagfirullah" dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan lebih hati-hati?
Pada pilihan pertama akan ada dua pilihan lagi, pertama kita akan puas membalas dendam karena menyalip dengan ugal-ugalan atau bahkan celaka karena mungkin mobil atau motor kita tidak terkendali.
Pada pilihan kedua akan ada dua pilihan lagi, pertama kita akan puas mencaci orang dan orang tersebut tidak melawan, atau bahkan akan terjadi perkelahian yang dapat menewaskan kita atau orang tersebut... lalu kemudian kita berurusan dengan polisi... penjara.. keluar uang... dsb...
Pada pilihan ketiga akan ada dua pilihan lagi, pertama kita akan merasa tidak puas namun dengan mengucapkan "Astagfirullah" perasaan kita menjadi tenang, dan atau bahkan menjadikan amal bagi kita karena dapat mengendalikan nafsu kita.
Begitulah pilihan... hidup adalah pilihan... Oleh karena itu dari contoh kejadian diatas kita dihadapkan pada beberapa pilihan. Hanya kita yang akan memilih, tidak ada campur tangan yang lain, keputusan hanya dibuat dalam sekian detik.
Manakah yang akan Anda pilih?
Tentu, sebagai manusia yang ingin menuju kepada kebaikan, kita akan memilih pilihan yang ketiga, mengucapkan astagfirullah dan melanjutkan perjalanan dengan lebih hati-hati. Namun untuk memilih pilihan ketiga dalam sekian detik, merupakan pilihan yang berat. Nafsu kita, Pikiran kita, kepuasan kita, berbisik dalam hati dan pikiran kita.
Nah, bagaimana caranya untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan selalu di jalan Allah? Pertama, intinya kita harus 'Wara', yaitu selalu berhati-hati dalam setiap tindakan. Tidak terburu-buru atau bahkan 'ngagugu hawa nafsu'. 'Wara' tidak bisa kita bentuk dalam satu hari. 'Wara' harus selalu dilakukan setiap saat dalam setiap nafas dan kehidupan kita.
Kedua, selalu bermohon kepada Allah petunjuk dalam qalbu kita, agar kita selalu dibimbing-Nya berada di jalan-Nya. Tanpa bimbingan, petunjuk, dan kekuatan dari Allah, niscaya kita tidak akan pernah dapat memilih yang benar dan yang tepat.
Subhanallah, kebenaran adalah milik Allah semata, al-fakir sebagai penulis, hanya menuangkan pikiran yang begitu kecil dan sempit pada blog ini.. mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan.
Heri Hidayat (Abu Sima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar